Kamis, 31 Juli 2008

Koreksi harga (trader’s remorse)

Setelah breakout tingkatdukungan/tahanan, pada umumnya terjadi bahwa investor selanjutnya mempertanyakan tingkat harga yang baru tersebut. Sebagai contoh, setelah breakout di atas tingkat tahanan,pembeli dan penjual selanjutnya mempertanyakan validasi dari harga yang baru tersebut dan sebagian penjual mungkin memutuskan untuk menjual. Aksi ini menciptakan fenomena yang disebut dengan “trader remorse” (koreksi harga) dimana harga kembali ke tingkat dukungan tahanan semula.
Perhatikan breakout pada Phillips Morris, bagaimana breakout kemudian diikuit oleh koreksi harga di mana harga kembali ke tingkat tahana semula.
Aksi harga setelah periode “trader remorse” adalah sangat penting. Satu dari dua hal dapat terjadi setelah periode ini. Jika consensus menyatakan bahwa harga yang baru tidak mempunayi dasaratau jaminan, harga akan bergerak kembali ke tingkat semula. Jika consensus menyatakan bahwa harga yang baru mempunyai dasar, investor akan menerima harga tersebut, sehingga harga kemudian terus bergerak searah ke arah breakout.




Jika setelah periode “trader remorse”,consensus menyatakan bahwa harga yang baru yang lebih tinggi ternyata tidak mempunyai dasar,maka akan tercipta “bull trap”(atau “false breakout”). Seperti gambar di bawah, harga menembus tingkat tahanan di titik $67.50 (menarik kesimpulan pembeli yang mengharapkan harga akan bergerak naik), tetapi kemudian harga jatuh kembali ke bawah tingkat tahanan menginggalkan kumpulan pembeli tersebut memegang sekuritas yang harganya terlalu tinggi.




Hal sama terjadi, jika setelah periode “trader remorse” consensus menyatakan bahwa harga yang baru yang rendah ternyata tidak mempunyai dasar,maka akan tercipta “bear trap”.
Harga jatuh di bawah tingkat dukungan (menrik sekumpulan penjual yang mengharapkan harga akan bergerak turun), tetapi kemudian harga naik kembali ke atas tingkat dukungan meninggalkan kumpulan penjual tersebut keluar dari pasar.




Hal lain yang dapat terjadi setelah periode “trader remorse” adalah harapan investor mungkin berubah yang menyebabkan harga baru diterima. Dalam kasus ini, harga akan terus bergerak searah dengan arah breakout (yaiut naik jika breakout terjdi padatingkat tahanan atau turun jika breakout terjadi pada tingkat dukungan).



Cara terbaik untuk memperhitungkan harapan investor ketika breakout terjadi adalah dengan melihat volume perdangan yang ada. Jika harga menembus tingkat dukungan/tahanan dengan volume perdagangan yang rendah, ini menunjukkan bahwa harapan yang baru akan berlaku (dengan kata lain, hanya minoritas investor yang menyesal). Sebaliknya jika breakout terjadi pada volume perdagangan yang rendah dan periode “trader remorse” pada volume poerdagangan yang tinggi, ini menunjukkan bahwa mayoritas investor tidak menyukai harga yang baru tersebut.