Sabtu, 02 Agustus 2008

MACD

MACD dihitung dengan mengurangi moving average untuk 26 hari dari moving average untuk 12 hari. Hasilnya adalah indicator yang berosilasi (bergerak atas bawah) diatas dan dibawah nilai nol.
Ketika MACD diatas nol, ini berarti moving average untuk 12 hari lebih tinggi dari moving average 26 hari. Ini berarti investor bersikap bullish karena harapan saat ini (yaitu, moving average untuk 12 hari) lebih tinggi daripada harapan sebleumnya (yaitu, moving average untuk 26 hari). Inii menunjukkan sikap bullish (atau naik dalam garis supply/demand). Ketika MACD jatuh di bawah nol, ini berarti moving average untuk 12 hari lebih rendah dari moving average untuk 26 hari. Ini berarti investor bersikap bearish karena harapan saat ini (yaitu moving average untuk 12 hari) lebih rendah dari pada harapan sebelumnya (yaitu, moving average untuk 26 hari). Ini menunjukkan sikap bearish (atau turun delam garis supply/demand).
Gambar bawah menunjukkan AUTOZONE dan MACD-nya. Tanda bullish ketika MACD berada di atas nol dan tnda bearish ketika MACD berada dibawah nol(moving average 12&26 hari grafik harga).









Grafik di atas menunjukkan indicator MACD (garis utuh) dan garis sinyalnya (garis putus-putus). Tanda buy diletakkkan ketika indicator MACD naik di atas garis sinyal, tanda sell diletakkan ketika indicator MACD jatuh di bawah garis sinyal.
Mari kita periksa logika di belakang moteode ini. MACD adalah perbedaan antara dua moving average. Ketika moving average jangka yang lebih pendek naik di atas moving average jangka yang lebih panjang (yaitu indicator MACD naik di atas nol), ini berarti harapan investor menjadi lebih bullish (yaitu, ada pergeserasan naik pada garis supply/demand). Dengan menggambar moving average untuk 9 hari dari MACD(bukan dari harga sekuritas), kita dapat melihat perubahan harapan (yitu, pergeseran pada garis supply/demand) sementara ini terjadi.

Indikator “leading” (mendahului) vs indicator “lagging” (menyusul)
Moving average dan MACD adalah contoh dari indicator-indikator lagging (menyusul), artinya indicator tampil setelah trend mulcul (gambar bawah)


Indikator lagging berguna ketika harga bergerak dalam trend yang cukup panjang. Indikator ini tidak memperingatkan Anda tentang perubahan yang bakal terjadi, tetapi Cuma memberitahukan apa yang sedang terjadi pada harga tersebut(yaitu naik atau turun) sehingga Anda dapatmembuat keputusan investasi sesuai dengan fakta tersebut. Indikator yang tampil setelah trend muncul membuat Anda membli dan jual pada saat yang terlambat. Sebagai upah dari keterlambatan ini, indicator-indikator ini mengurangi resiko dengan meletakkan Anda pada sisi yang benar didalam pasar.




Gambar diatas, indicator-indikator yang tampil setelah trend muncul tidak dapat berfungsi dengan baik di dalam pasar yang bergerak ke samping.
Kelompok indicator yang lain adalah indicator-indikator leading (mendahului), artinya indicator tampil sebleum trend muncul. Indikator ini membatu Anda menarik keuntungan dengan memprediksikan perubahan yang bakal terjadi. Indikator leading menyediakan keuntungan yang lebih besar, tetapi resiko yang lebih tinggi juga. Indikator-indikator leading dapat berfungsi dengan baik di dalam pasar yang bergerak ke sampng (atau fase perdagangan).
Indikator-indikator leading umumnya bekerja dengan mengukur tingkat overbought (terlalu banyak dibeli) dan tingkat oversold(terlalu banyak dijual). Ini dilakukan dengan anggapan bahwa pada tingkat overbought harga akan ditarik kembali ke tingkat yang wajar dan pada tingkat overslold harga akn diterik kembali ke tingkat yang wajar(gambar bawah).





Indikator apa yang ingin Anda gunakan leading atau legging,ini sepenuhnya adalah pilihan Anda. Sebagian besar investor lebih menykai indicator-indokator yang mengikuti tren (lagging) daripada indicator-indikator yang memprediksikan trend (leading). Namun demikian, ada banyak investor yang menyukai indicator-indikator leading dan mencapai sukses dalam perdangannya.

Harga dalam fase naik/turun vs harga dalam fase perdagangan
Anda dapat menggunakan indicator-indikator lagging selama fase naik/turun dan indicator-indikator leading selama pasar dalam fase perdagangan. Cukup mudah untuk mengetahui apakah harga sedangan dalam fase naik/turun atau fase perdagangan. Tetapi sangat sulit untuk mengatahui apakah harga akan masuk dalam fase naik/turun atau fase perdanganan di masa depan (gambar bawah).